LOGO UIN SGD Bandung
Universtitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung meresmikan logo baru kampus, Rabu (7/9). Perubahan logo tersebut menggambarkan posisi UIN dalam proses perubahan sosial saat ini. Dalam pengembangan keilmuannya, UIN akan mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu umum.
Demikian diungkapkan oleh rektor UIN Sunan Gunung Djati Nanat F.Natsir saat ditemui usai acara launching logo baru kampus dan halalbihalal di Aula UIN Sunan Gunung Djati. Hadir pada kesempatan itu, Dewan Penyantun UIN Sunan Gunung Djati Bandung K.H. Miftah Faridl.
“Perubahan logo ini, menggambarkan perubahan IAIN menjadi UIN serta bagaimana posisi UIN di dalam proses perubahan sosial ini. Misalnya bagaimana UIN ke depannya dalam mengembangkan keilmuannya, yakni dengan wahyu memandu ilmu yang artinya adalah mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu umum, “ tutur Nanat.
Ia menuturkan, saat masih menjadi IAIN, kampus tersebut dikenal dengan berbagai proram studi agama. Akan tetapi sekarang, menurut dia, sudah ada proram studi umum seperti teknik, sains dan teknologi, psikologi, manajemen, administrasi negara dan lainnya.
Dalam logo baru tersebut, terkandung makna yang dalam. Nanat menuturkan, simbol bintang bersegi lima dengan warna emas merupakan titik poros utama yang melambangkan ketuhanan yang maha esa sebagai sumber dari segala sumber kehidupan manusia. Hal tersebut, menurut dia, tentunya termasuk juga ilmu pengetahuan yang tercermin dalam ayat-ayat Alquran dan sekaligus melambangkan rukun Islam dan Pancasila.
Sementara simbol bintang bersegi enam dengan warna putih melambangkan ayat-ayat kauniyah yang harus digali, dikelola dan dikembangkan oleh manusia, serta dibimbing oleh wahyu untuk mewujudkan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bertugas untuk memakmurkan alam sekaligus melambangkan rukun iman.
Dalam logo tersebut. Menurut Nanat, terdapat pula simbol buku-buku terbuka dengan warna hijau muda yan meilingkar. Simbol tersebut melambangkan dinamika pengembangan rumpun keilmuan yang beranekaragam, luas dan mendalam berdasarkan paradigma “Wahyu memandu ilmu”. Sementara simbol berlian, menurut Nanat, berjunlah 12 denan warna biru, melambangkan perpaduan iman, ilmu, dan amal. Simbol tersebut pun menggambarkan jumlah huruf “Laa Ilaa ha Illallah”.
Terkait perubahan logo tersebut, K.H Miftah Faridl mengatakan, sebagai hal yang wajar, Ia menuturkan, hampir semua lembaga pun mengalami perkembangan. Hal tersebut, menurut Miftah, merupakan penyempurnaan dari hasil penghayatan lama tentang fungsi dan peranan UIN dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
“Lambang tersebut mencerminkan di mana posisi UIN sekarang. UIN ingin tampil sebagai suatu lembaga alternatif untuk membangun peradaban baru untuk mengambil kejayaan lama. Lamban ini cocok untuk UIN. Hal itu mellihat dari segi fungsi dan peranan dan situasi tantangan.
Sumber: Harian Pikiran Rakyat – Kamis, 8 September 2011/ 9 Syawal 1432 H
LOGO UIN SGD Bandung
Universtitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung meresmikan logo baru kampus, Rabu (7/9). Perubahan logo tersebut menggambarkan posisi UIN dalam proses perubahan sosial saat ini. Dalam pengembangan keilmuannya, UIN akan mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu umum.
Demikian diungkapkan oleh rektor UIN Sunan Gunung Djati Nanat F.Natsir saat ditemui usai acara launching logo baru kampus dan halalbihalal di Aula UIN Sunan Gunung Djati. Hadir pada kesempatan itu, Dewan Penyantun UIN Sunan Gunung Djati Bandung K.H. Miftah Faridl.
“Perubahan logo ini, menggambarkan perubahan IAIN menjadi UIN serta bagaimana posisi UIN di dalam proses perubahan sosial ini. Misalnya bagaimana UIN ke depannya dalam mengembangkan keilmuannya, yakni dengan wahyu memandu ilmu yang artinya adalah mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu umum, “ tutur Nanat.
Ia menuturkan, saat masih menjadi IAIN, kampus tersebut dikenal dengan berbagai proram studi agama. Akan tetapi sekarang, menurut dia, sudah ada proram studi umum seperti teknik, sains dan teknologi, psikologi, manajemen, administrasi negara dan lainnya.
Dalam logo baru tersebut, terkandung makna yang dalam. Nanat menuturkan, simbol bintang bersegi lima dengan warna emas merupakan titik poros utama yang melambangkan ketuhanan yang maha esa sebagai sumber dari segala sumber kehidupan manusia. Hal tersebut, menurut dia, tentunya termasuk juga ilmu pengetahuan yang tercermin dalam ayat-ayat Alquran dan sekaligus melambangkan rukun Islam dan Pancasila.
Sementara simbol bintang bersegi enam dengan warna putih melambangkan ayat-ayat kauniyah yang harus digali, dikelola dan dikembangkan oleh manusia, serta dibimbing oleh wahyu untuk mewujudkan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bertugas untuk memakmurkan alam sekaligus melambangkan rukun iman.
Dalam logo tersebut. Menurut Nanat, terdapat pula simbol buku-buku terbuka dengan warna hijau muda yan meilingkar. Simbol tersebut melambangkan dinamika pengembangan rumpun keilmuan yang beranekaragam, luas dan mendalam berdasarkan paradigma “Wahyu memandu ilmu”. Sementara simbol berlian, menurut Nanat, berjunlah 12 denan warna biru, melambangkan perpaduan iman, ilmu, dan amal. Simbol tersebut pun menggambarkan jumlah huruf “Laa Ilaa ha Illallah”.
Terkait perubahan logo tersebut, K.H Miftah Faridl mengatakan, sebagai hal yang wajar, Ia menuturkan, hampir semua lembaga pun mengalami perkembangan. Hal tersebut, menurut Miftah, merupakan penyempurnaan dari hasil penghayatan lama tentang fungsi dan peranan UIN dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
“Lambang tersebut mencerminkan di mana posisi UIN sekarang. UIN ingin tampil sebagai suatu lembaga alternatif untuk membangun peradaban baru untuk mengambil kejayaan lama. Lamban ini cocok untuk UIN. Hal itu mellihat dari segi fungsi dan peranan dan situasi tantangan.
Sumber: Harian Pikiran Rakyat – Kamis, 8 September 2011/ 9 Syawal 1432 H
Comments
Post a Comment