Rindu Untuk Putri Bagian Kedua

Putri kekasihku,
Anugerah Tuhan yang tak terbilang,
Tak ternilai meski seluruh usiaku dihabiskan mencari uang,
Engkau adalah pendampingku untuk pulang,
Kembali ke rumah sejati setelah rindu yang panjang
Putri kekasihku,
Adalah titik dari rangkaian panjang perjalanan,
Yang membawakanku segelas anggur di tengah kesendirian,
Aku tak mabuk sama sekali,
Hanya sekadar ingin tidur dari kebencian dan segera bangun untuk mencintaimu berkali-kali,
Aku mencintaimu,
Dengan cinta yang biasa dan amat sederhana,
Seperti matahari yang tinggal diantara fajar dan senja,
Aku ingin bisa hidup sepanjang hari,
Agar bisa menjadikanmu seperti bulan yang mendapatkan cahaya matahari dari bumi,
Aku merindumu,
Rindu yang bukan kali pertama,
Rindu yang begitu panjang dan tak ada habisnya,
Sepanjang siang dan malam gagah berdiri ditepian batas logika untuk siap merobek cakrawala,

NPH.

Comments