Putri kekasihku,
Kemenanganku yang paling mutakhir,
Bukan menang atas manusia,
Namun Tuhan yang menyediakanmu untuk ku bawa,
Gegap gempita hari raya,
Telah menumpahkan manusia,
Mendorongku pergi ke sudut kampung,
Melampiaskan kembali cinta yang sederhana dan tak berujung,
Putri kekasihku,
Pencapaianku yang tak tertandingi,
Bukan berarti aku telah selesai,
Aku hanya sampai pada cinta yang takkan pernah usai,
Gema takbir menyelinap sampai ke sudut terkecil,
Membawaku terdiam,
Menjelma menjadi cinta yang takkan habis dimakan alam,
Bukan menang atas manusia,
Namun Tuhan yang menyediakanmu untuk ku bawa,
Gegap gempita hari raya,
Telah menumpahkan manusia,
Mendorongku pergi ke sudut kampung,
Melampiaskan kembali cinta yang sederhana dan tak berujung,
Putri kekasihku,
Pencapaianku yang tak tertandingi,
Bukan berarti aku telah selesai,
Aku hanya sampai pada cinta yang takkan pernah usai,
Gema takbir menyelinap sampai ke sudut terkecil,
Membawaku terdiam,
Menjelma menjadi cinta yang takkan habis dimakan alam,
Aku mencintaimu,
Dengan cinta yang biasa dan amat sederhana,
Seperti golombang yang menghantarkan suara ke telinga,
Sehingga kau mendengar,
Bahwa aku ingin mengajakmu bermain di tengah belantara mawar,
Aku merindumu,
Bukan rindu yang kali pertama di hari lalu,
Rindu yang sedang mengigil hebat dan amat parah,
Memadat di setiap sel-sel tubuh dan menggumpal di sepanjang aliran darah,
Dengan cinta yang biasa dan amat sederhana,
Seperti golombang yang menghantarkan suara ke telinga,
Sehingga kau mendengar,
Bahwa aku ingin mengajakmu bermain di tengah belantara mawar,
Aku merindumu,
Bukan rindu yang kali pertama di hari lalu,
Rindu yang sedang mengigil hebat dan amat parah,
Memadat di setiap sel-sel tubuh dan menggumpal di sepanjang aliran darah,
NPH
Comments
Post a Comment