Surat Keempat Untuk Putri


Put, ternyata benar. Untuk bisa mendapatkan emas kita harus siap dan rela berurusan dengan lumpur dan kotoran dalam tanah. Permata atau mutiara baru akan bisa kita dapatkan kalau kita berani menenggelamkan diri, mengarungi dan menelusuri sepanjang kedalaman laut. Dan aku percaya bahwa di ujung jalan selalu menyimpan kebahagiaan yang kualitasnya tidak bisa ditawar-tawar.
Bertahun-tahun lamanya kamu pergi ke pasar menggunakan sepeda dengan menempuh jarak yang cukup memakan waktu lama. Setelah kamu diberi kesempatan untuk memiliki motor. Kira-kira bagaimana perasaanmu put? Bisa tidak kamu menjelaskan seperti apa rasa syukurmu? Bagaimana kamu menggambarkan kualitas kebahagiaanmu itu?
Kamu menjadi semakin paham dan mengerti bahwa perjuanganmu ke pasar menggunakan sepeda bukan barang yang remeh. Keringat, waktu, peluh dan tenaga adalah ongkos harian selama bersepeda yang tidak akan pernah bisa dilupakan dengan santai begitu saja. Pengalaman-pengalaman itulah yang membuatmu semakin hari semakin mensyukuri dan menghargai dirimu atas apa yang kau miliki saat ini.
Bagaimana kabarmu hari ini put? Kamu sehat dan bahagia kan?
Put, kamu pernah kan melakukan kesalahan? Berapa kali? Atau mungkin sering?. Kenapa ada kesalahan ya put?. Kenapa sesuatu hal atau keadaan bisa kamu sebut salah? Adakah sayarat dan rukun yang mesti dipenuhi agar ini atau itu bisa dinyatakan salah?
Apakah salah adalah kebenaran yang dilanggar? Keharusan yang tidak ditepati? Kewajiban yang tidak ditunaikan?. Atau apakah salah juga bisa berarti melakukan yang tidak diperintahkan? Mengerjakan yang jelas dilarang?
Kalau secara umum salah merupakan kebenaran yang tidak diperhatikan. Lantas kebenaran siapa put? Kebenaran menurutmu sendiri, orang banyak atau kebenaran yang berlaku universal dan sejati?
Bisakah anak kecil kamu salahkan karena telah memecahkan gelas dan piring di dapur? Dilanjut mencoret-coret dinding dengan pensil warna? Mengotori pakaian dan badannya dengan tanah dan lumpur? Pipis di celana dan pup di ruang tamu?.
Kalau kamu pesan air minum dan makanan ringan sama sahabatmu lantas yang dibawakan hanya salah satunya saja atau tidak dibawakan satupun, salah tidak put? Kalau dosen pembimbingmu berjanji akan menerima kamu bimbingan pagi ini lantas dia baru bisa menemuimu siang menjelang sore atau bahkan batal bertemu, dia salah tidak put? Kalau kita sudah sepakat untuk makan malam bersama di suatu tempat, kamu sudah menunggu lama sementara aku telat datang atau akhirnya batal makan, salahkah itu put?
Bisa tidak put bahwa salah juga terjadi karena kamu telah mengkonsep kebenaran dalam pikiranmu yang cenderung subjektif. Kamu telah membentuk harapan, menggalang keinginan sebelumnya sehingga segala yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginanmu dengan tegas kamu katakan salah. Kamu telah rapih menyusun ukuran-ukuran kesenanganmu sendiri sehingga lupa terhadap kesenangan orang lain. Kamu sudah selesai mendaftar maksud dan tujuanmu sendiri sehingga jika realita tidak memunculkan itu tanpa ragu kamu bilang bahwa itu jelas salah.
Kamu jangan biaskan melatih dirimu untuk berpikir kaku. Kaku itu sifatnya keras. Kalau sudah keras nanti amat mudah untuk pecah atau dipecahkan. Akhirnya kamu kecewa. Kamu marah. Amarah dan kebencianmu menyatu dan hampir sulit untuk dikendalikan. Put, kamu harus sering membiasakan hati dan pikiranmu untuk meluas. Fleksibel terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Mampu menerima dan menampung apa saja.
Kesalahan juga tidak bisa kamu ajukan pada mereka yang belum punya kesadaran tentang mana yang salah mana yang tidak. Konsep salah benar belum berlaku dalam pemikiran anak kecil. Jadi kamu tidak bisa menyalahkan anak kecil dan menghukumnya lantaran ia menangis terus menerus.
Put, kita sering menjadikan kesalahan sesorang sebagai tambahan deposito pahala kita. Karena kita memiliki sikap yang amat mudah memaafkan maka setiap kesalahan yang terjadi tidak menjadi masalah besar. Kita selalu toleran. Dan sering mewajarkan kesalahan sebagai tindakan manusiawi.
Kalau ada seseorang yang memukulmu berkali-kali tanpa sebab yang jelas . Lantas kamu membiarkan dia melakukannya tanpa sedikitpun kamu melakukan pertahanan atau perlawanan padahal peluangmu besar untuk menghindar bahkan menghentikannya maka ini tidak bisa hanya seorang saja yang disalahkan. Kamu dan pemukul itu sama sama punya alasan untuk disalahkan.
Pemukul terlalu dibawa oleh nafsu amarahanya sehingga efek yang dihasilkan amat membahayakan. Dan kamu juga sengaja membiarkannya karena kamu terbiasa untuk bersikap memaafkan orang lain. Untuk pasrah terhadap kejahatan orang lain meski kamu punya kesempatan untuk menghalanginya.
Sebab bagimu bagaimanapun memaafkan adalah perbuatan yang mulia. Yang bisa menarik perhatian Pencipta untuk memberikanmu pahala. Itu mungkin benar. Tapi caramu untuk membiarkan orang lain mengambil uang di tasmu meski kamu menyaksikannya. Itu juga merupakan kesalahaan. Dan menjadi suatu tindak kejahatan jika kamu sengaja membiarkan orang lain melakukan kesalahan dengan harapan kamu mendapatkan keuntungan darinya. Baik pahala dari Pencipta maupaun sanksi, hukuman, atau uang denda atau ganti rugi dari pelaksana hukum.
Ketahuilah put, sikapmu yang begitu akan menjadi bentuk pengukuhan yang melegalkan kejahatan, pendindasan, kesalahan, tipu daya, perampokan, pemerasan, kekejaman berlangsung terus menerus dan semakin canggih.
Put, aku juga jangan bersikap seoalah memanfaatkan kebaikan dan ketulusanmu dalam memaafkan. Ketika aku kagetkan kamu dari belakang lantas kamu benar-benar kaget. Jantungmu jadi berdetak lebih cepat. Raut wajahmu perlahan memucat. Energimu seolah habis setelah diperas kuat-kuat oleh getaran kaget tersebut. Nafasmu terasa melambat.
Dengan tenangnya kamu memaafkan tindakanku yang kurang ajar dan mengkhawatirkan itu. Sedikitpun tidak kamu permasalahkan. Besok harinya aku lakukan lagi hal yang sama. Lusa juga masih tetap begitu. Terus dan terus begitu. Karena bagiku, mengagetkanmu itu adalah kesenangan luar biasa yang bisa diperoleh secara gratis. Aku jadi semakin percaya diri untuk terus melakukannya setiap kali aku saksikan kamu mau memaafkan kelakuan tololku itu.
Nanti aku dan kamu akan merasa semakin mapan dengan sikap dan perbuatan kita masing masing. Kalau kamu aku jahati namun kamu sedikitpun tidak merasa aku jahati. Maka aku juga tidak pernah merasa menjahatimu. Begitu juga kamu tidak akan pernah mengaggap bahwa aku sedang menjahatimu sebab kamu merasa baik baik saja dan bahkan kamu merasa nyaman.
Kalau kita tinggal di lingkungan kumuh, penuh kotoran, sampah, mungkin awal-awal pasti kita merasakan bau yang tidak sedap darinya. Hidung kita hampir tidak sanggup untuk terus-menerus menangkap aroma itu. Sehingga memberikan pengaruh pada pikiran dan mental yang membawa kita pada keinginan untuk pergi dari tempat itu. Tapi karena kita tidak punya tempat tinggal lain selain yang ada. Akhirnya kita bersedia untuk rela berlama-berlama menetap disana. Semakin hari hidung kita akan mulai terlatih untuk tidak terlalu merasakan bau yang amat mengganggu itu. Dan akhirnya kita akan merasa nyaman dan aman meski yang kita tempati sebetulnya adalah ketidaknyamanan dan ketidakamanan keberlangsungan hidup.
Put, aku tegaskan sekali lagi. Kejahatan yang paling mengerikan, penjajahan yang paling kejam, penindasan yang paling parah, tipu daya yang paling berbahaya adalah saat seseorang sudah tidak lagi merasa bahwa dirinya sedang dijahati, dijajah, ditindas dan ditipu. Terlebih jika sesorang sudah merasa nyaman dan bahkan menikmati itu semua. Kita harus siap-siap put. Tunggu waktu dimana kita akan hancur.
Kamu masih belum adfdol memaafkan orang lain kalau sikapmu justru membiarkan kesalahan itu terjadi. Kita harus menghadirkan keadaan yang tidak lagi perlu permaafan sebab memang sudah tidak ada lagi sesuatu yang perlu dimaafkan. Kita satu sama lain harus menyadari dan membangun peran dan tugas kita masing-masing agar penjaga gawang tidak dimarahi pelatih karena mengambil posisi jauh kedepan sehingga mengambil alih peran pemain belakang. Begitu juga seorang pemain belakang tidak boleh berebut posisi dengan pemain depan. Kita harus tegas menyadari posisi, peran dan urusan kita. Kita selesaikan peran dan tugas kita sendiri sendiri tanpa harus kita tawar-tawar.
Aku harap kamu sehat dan bahagia ya put.
NPH.

Comments